Cari di blog ini

Followers

08 Agustus 2009

Kawasaki Athlete 125



Setelah Honda ngeluarin CS1,bebek crossover, Kawasaki juga ikutan juga nimbrung ddengan mengeluarkan Kawasaki Athlete 125 (Bebek ini mempunyai displacement 125cc dan tidak menggunakan kopling manual. Sepertinya menggunakan engine Kawasaki Zone 125)
Dari sisi mesin motor ijo ini dibekali mesin datar dengan kapasitas 124,6 cc, berpendingin udara, 4 stroke, 4 percepatan gigi dengan sistem rotary. yang bikin beda adalah letak tangki bukan dibawah jok atau di depan di bawah kemudi spt Kawasaki ZX 130, tetapi benar2 ditengah!, jadi tidak perlu turun dari motor bila hendak mengisi bengsin. ini adalah ide bagus, memadukan kenyamanan motor bebek dan kemudahan mengisi bengsin ala motor sport.

Karena letak tangki yg berpindah tempat, otomaris memberikan tempat lebih untuk bagasi di bawah jok. Panel indikator masih menggunakan tipe lama, belum ada spidometer digital, tapi motor ini sudah dilengkapi dengan velg racing dan doble cakram, dan untuk suspensi belakang menggunakan mono-shock dengan sistem paralel link unitrack suspension.Dari segi kompetitor, dengan harga berkisar Rp. 14jt an athlete bertarung melawan Suzuki Shogun RR, dan Supra X125 CW

[ Baca Selengkapnya... ]

TVS Apache RTR



JAKARTA,SABTU - Saat ini tak banyak motor sport yang diadaptasi dari teknologi motor balap yang dipadu dengan mesin berkualitas tinggi. Jika Anda pencinta motor sport yang menginginkan akselerasi tinggi, mungkin TVS Apache RTR bisa menjadi pertimbangan.Apache Racing Throttle Response (Apache RTR) 160 cc memiliki mesin berkualitas 15.2 Bhp yang memberikan akselerasi tinggi sehingga mampu melesat dari 0-60 Kmph hanya dalam waktu 4.8 detik. Tentu saja, kecepatan yang tinggi ini pun dilengkapi dengan teknologi Rem Cakram Roto-Petal berukuran 270 mm dan over square engine-langkah piston pendek yang memberikan tenaga lebih dan mengurangi gesekan.

Beberapa teknologi lain di Apache RTR pun menjadi keunggulan pertama di kelasnya. Stang jepit adjustable yang dapat disesuaikan dalam posisi kemudi normal atau posisi balap dan speedometer yang memakai sistem digital dengan dua penghitung jarak, jam digital, indikator bahan bakar, indikator aki dan pengingat servis.
Selain itu, Apache RTR juga memiliki teknologi polyshock absorbers yaitu kemampuan untuk mengubah hentakan energi menjadi energi panas.

RTR menerapkan prinsip dasar Inductive Digital Ignition (IDI) yang memberikan pengapian yang lebih kuat dan lebih tahan lama, yaitu meningkatkan energi pengapian menjadi 60 mJ. Prinsip ini tentu saja menguntungkan, karena pembakaran bahan bakar lebih sempurna dan ekonomis, serta memudahkan start mesin.
TVS Apache RTR ditawarkan dengan harga Rp 16.500.000 untuk wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat. Harga untuk wilayah lain disesuaikan, lebih mahal Rp 100.000 hingga Rp 250.000.
National Sales Manager PT TVS Indonesia Roly Mahendra enggan menyebutkan jumlah target penjualan Apache RTR untuk tahun 2008 ini. "Kita kan baru. Angka itu nomor dua setelah jaringan tercapai. Fokus kita adalah jaringan dulu," ujar Roly dalam acara TVS di Jakarta, Satu (31/5) yang juga mengundang klub bikers lainnya.
Menurut Roly, TVS menargetkan pembentukan 100 dealer hingga akhir tahun 2008 di Sumatera dan Jawa. Hingga Mei, total 44 dealer sudah dibentuk di Jakarta, Jwa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatra Utara dan Riau.
Untuk Jakarta dan sekitarnya sendiri, dealer TVS sudah ada di Tangerang, Latumenten, Tanjung Duren dan Cengkareng dan akan menyusul di Serang dan Bekasi. Untuk garansi, TVS memberikan garansi mesin selama tiga tahun, termasuk servis gratis sebanyak lima kali dan ganti oli sebanyak dua kali.

Spec TVS Apache RTR 160 :

ENGINE
4 Stroke, 159.7 cc, Single
Maximum Power: 11.19 KW (15.2 bhp) @ 8500 rpm
Maximum Torque: 13.1 Nm @ 6000 rpm
Bore x Stroke : 62mm x 52.9 mm
Compression Ratio: 9.5:1
Carburettor: Mikuni BS-26
Valve train: 2 Valves, single cam
Valves per cylinder: 2 Valves
Power to weight ratio: 111.76 bhp / ton
Starting: Electric & Kick Start
Idle speed : 1400rpm
Ignition: IDI-Dual mode digital ignition
Engine oil capacity: 1000 ml

TRANSMISSION

Clutch : Wet, Multi-Plate
Primary reduction: 65/21
Final reduction: 44/13

CHASSIS
Type: Double Cradle

SUSPENSION
Front: Telescopic Forks, 105mm Stroke
Rear: Monotube Inverted Gas filled shox (MIG) with spring aid
Castor angle: 25.5°
Trail length: 81.3 mm

BRAKES

Front: 270 mm Petal Disc
Rear: 130 mm Drum

WHEELS AND TYRES
Rim size (Front): 1.85 x 17”
Rim size (Rear): 2.15 x 18”
Tyre size (Front): 90/90 x 17”
Tyre size (Rear): 100/80 x 18”
Tyre make: TVS Tyres

Fuel tank capacity: 16.0 lit
Reserve: 2.5 lit
Useable reserve: 1.7 lit

DIMENSIONS

Length: 2020 mm
Width: 730 mm
Height: 1050 mm
Wheelbase: 1300 mm
Saddle height: 790 mm
Ground clearance: 180 mm

WEIGHTS

Kerb weight: 136 kg
Weight distribution: Kerb (F/R) 60/76 kg
Laden (F/R) (Solo - 65kg) 79/122 kg

PERFORMANCE (TVS claimed)
0-60 kph: 4.80 seconds
0-100 kph: 17.69 seconds
0-100 m: 7.91 seconds
0-400 m: 19.70 seconds
30-80 kph (4th gear): 11.84 seconds
30-80 kph (5th gear): 15.68 seconds
Maximum speed: 118 kph

[ Baca Selengkapnya... ]

Honda Vario Techno



PT AHM meluncurkan Skuter matic terbaru Honda Vario Techno yang mengusung fitur unggulan combi brake dengan konsep Hi-Tech & Hi-Grade Sporty.
Semua skuter matik terbaru keluaran Honda mengaplikasikan fitur-fitur canggih yang telah diterapkan sejak pertama kali Honda skuter matik diperkenalkan tahun 2006 sebagai pelopor & trendsetter teknologi skutik sepeda motor di Indonesia, yaitu Parking Brake Lock, Side Stand Switch, dan Secure Key Shutter. Dan kini AHM mempersembahkan kembali teknologi mutakhir skutik terbaru Honda, yaitu Combi Brake.

Honda Vario Techno adalah skuter ‘Automatic Transmission’ (AT) dengan konsep Hi-Tech & Hi-Grade Sporty memiliki desain futuristik, dilengkapi fitur berteknologi tinggi dan performa yang unggul, menjadikannya sebagai trend baru skuter matik di Indonesia. Tampil dengan konsep desain sporti, tajam dan agresif, cocok untuk mereka yang mendambakan kenyamanan berkendara skuter matik dengan tampilan yang berkelas.

Performa berkendara mantap dilengkapi teknologi Combi brake yang pertama dan satu-satunya di Indonesia untuk membantu pengereman secara tepat dan nyaman. Combi brake merupakan teknologi kenyamanan pengereman yang memudahkan pengendara mengantisipasi keadaan di jalan dengan nyaman.

Combi brake diaplikasikan pada tuas rem sebelah kiri yang fungsi utamanya untuk pengereman roda belakang, saat tuas rem ditarik maka gaya pengereman tidak hanya didistribusikan ke roda belakang, namun sebagian juga didistribusikan ke roda depan. Dan dengan ditambah pengereman pada tuas rem sebelah kanan, maka pengereman berlangsung sempurna dan nyaman.

Honda Vario TECHNO ini hadir dengan 5 variasi warna berkelas yang memberi kebanggaan dan percaya diri tersendiri bagi pengendara, yaitu Element Black, Integra White, Acura Silver, Odyssey Violet, dan Clarity Red.
Keseluruhan varian warna sudah dilengkapi dengan casting wheel , dengan harga Rp 15.500.000,- (harga OTR DKI Jakarta). (astra-honda.com)

berita terkait :

KOMPAS.com — Skutik Vario Techno merupakan andalan terbaru Honda untuk memperkuat line-up Honda bersaing dengan kompetitor utamanya, yaitu Yamaha, yang mengandalkan Mio. Di segmen ini, Mio telah menjadi generik untuk skuter otomatik di Indonesia.
“Kami akui itu. Konsumen kalau mencari skutik Honda menyebutnya, Mio Honda,” cerita Sigit Kumala, Senior General Manager Pemasaran dan Pengembangan Produk dari Astra Honda Motor (AHM) setelah event peluncuran Varia Techno plus dua skutik Honda lain dengan penampilan yang disegarkan, yaitu Vario Absolut Matic dan Beat.

Harga.

Penampilan Vario Techno cukup menarik dan lebih dinamis dibandingkan dengan saudara dekatnya, Vario Absolut Matic. Namun, yang masih dikeluhkan wartawan saat peluncuran adalah harganya yang terlampau mahal, Rp 15.500.000.Sampai muncul pertanyaan, “Kalau begini tak mungkin Honda mengalahkan Yamaha di segmen skutik.”
Kendati demikian, AHM punya alasan sendiri. “Harga tersebut karena adanya tambahan teknologi terbaru pada Vario ini, yaitu combi brake,” ujar Julius Aslan, Direktur Pemasaran AHM, dan kemudian diperkuat oleh Presdirnya, Miki Yamamoto.

Selain penampilan, Vario Techno mengandalkan combi brake, yaitu teknologi yang memudahkan pengendara mengoperasikan rem dengan kinerja yang lebih baik. Hanya dengan menarik tuas rem belakang (kiri) lebih dalam, maka kedua rem pada roda, depan dan belakang, akan beroperasi secara bersamaan. Kendati demikian, skutik ini tetap dilengkapi dengan rem depan yang dioperasikan oleh tuas berada di sisi kanan. Kedua rem bisa diaktifkan secara bersamaan.

Nah, pada skutik Honda lainnya, baik Vario lama yang sekarang menjadi Vario Absolut Matic dan Beat, combi brake tidak ada. Perbedaan harga antara Vario Absolut Matic dengan Techno mencapai Rp 650.000.

Penampilan.

Untuk mesin, tidak ada perubahan atau perbedaannya dengan Vario Absolut. Bahkan dimensi pun tidak berbeda jauh (lihat tabel spesifikasi). Namun, yang pasti, dari depan, perubahan yang cukup mencolok adalah tameng atau tudung depan plus lampu besar, penempatan lampu sein dan tameng samping depan.
Seperti sebelumnya, Vario Techno juga menggunakan dua lampu depan. Namun, modelnya berbeda. Lampu Techno lebih sipit. Honda menyebutnya dengan “dual keen-eyes headlight”. Lampu sein berada di atas lampu besar. Di atas lampu besar dibentuk tameng dengan bentuk mirip dengan paruh buruh. Desain tameng samping depan juga berbeda.
Belakang. Lampu belakang menyatu dengan bodi, desain tajam seperti ekor itik untuk memberi kesan sporty. Lampu menggunakan tutup transparan sehingga bola lampu di dalamnya kelihatan.Panel instrumen atau indikator baru dan dilengkapi dengan indikator lampu sein buat kanan dan kiri. Ukuran lebih besar dan di depan tengah
diberi pelindung.
Juga ada tambahan pengaman pada kunci kontak, yaitu magnet otomatik yang disebut juga “auto secure key shutter”. Tutupnya dilengkapi dengan penerangan dari fosfor agar mudah melihatnya di kegelapan.

[ Baca Selengkapnya... ]

16 Juli 2009

Honda Freed


Primadona otomotif 2009

Ketika Nissan Grand Livina hadir meramaikan pasar otomotif di Tanah Air pada bulan Mei 2007, mobil itu langsung menjadi fenomenal. Kendaraan yang tergolong multi purpose vehicle (MPV) dengan 7-seater itu muncul dengan dua versi mesin dan punya pilihan lebih dari lima varian. Tak pelak, hanya beberapa bulan, mobil itu laku hingga puluhan ribu unit.
Tampaknya, Honda Freed yang bakal dilempar ke pasaran Indonesia pada Juni mendatang oleh PT Honda Prospect Motor (HPM) bakal menjadi fenomenal atau primadona otomotif 2009. Sama seperti Grand Livina, Freed hadir sebagai MPV 7-seater di saat konsumen menghadapi kejenuhan model sebagai pilihan dan dunia lagi dilanda krisis ekonomi global yang membuat harga mobil terus naik.

Apakah Freed nanti akan seheboh Nissan Grand Livina? Harus dilihat dari dua sisi. Kalau dari model, tampaknya, ya. Karena ketika Kompas.com menyaksikan dari dekat, setengah tidak percaya. Terutama pada bagian interiornya yang diklaim sebagai 7-seater, benar-benar sesuai dengan klaimnya.


Bayangkan, ketika Marketing & Aftersales Service Director PT HPM Jonfis Fandy masuk ke ruang kabin tengah dan langsung duduk di belakang, ia cukup menundukkan kepalanya sedikit, begitu juga ketika ke luar. Padahal, tinggi postur tubuhnya di atas 1,70 meter.

Malah, ada seorang pria yang tingginya sekitar 1,60 meter, dengan sedikit menundukkan kepala dan badan, bisa berjalan dari ruang tengah sampai ke luar lewat pintu belakang dengan cepat.

Padahal, lebar Freed 1.695 mm, sama dengan All New Honda Jazz. Kecuali jarak sumbu roda lebih panjang 325 mm dari Jazz terbaru (2.740 mm) dan tingginya yang 1.715 mm. Bukan dimensi saja yang bikin minivan ini benar-benar layak dijuluki "Real 7-Seater", melainkan karena desain.

Freed mengusung konsep Triangle Square. Kalau dilihat dari samping, bentuk depan segitiga dan mulai ruang kabin tengah sampai ke belakang membentuk kotak. Inilah yang membuat ruang kabin menjadi lega. Ditambah lagi, kursi paling belakang bisa dilipat (flip up) sesuai dengan kebutuhan.

Menariknya lagi, penumpang tak perlu repot ketika hendak keluar, sekalipun di kiri-kanan ada mobil. Karena kedua pintu sudah memakai sistem sliding door. Lalu, kursinya model terpisah (captain seat), baik tengah maupun belakang.

Free + Do = Bebas bergerak
Jadi, sebutan Freed itu bukan asal nama. Honda mengartikannya dari free + do (Freed), jadi penumpang bisa begitu leluasa bergerak di ruang kabin, apalagi untuk anak-anak bisa untuk bermain jika kursi belakang dilipat. Pokoknya, cocok sebagai kendaraan keluarga.

Tetap mengandalkan mesin 1.500 cc i-VETC, Freed sudah memenuhi standar Euro4. Interiornya juga mewah. Tak banyak tombol-tombol dan tongkat transmisi (Hanya keluar versi transmisi otomatis) diposisikan di dasbor sehingga tak ada konsol boks dan menjadikan ruang kemudi lebih lapang.

Indikator penunjuk kecepatan dirancang sesuai dengan posisi pandang pengemudi, berada bagian paling atas dari dasbor. Di bawahnya masih ada ruang untuk menempatkan tombol-tombol tambahan dan terdapat tempat minum, baik pengemudi, maupun penumpang depan.

Dari sisi model dan konsep, Freed bisa menjadi fenomenal. Tinggal sekarang, dari sisi harga. Jonfis memang masih bungkam. Namun, ia sempat memberi petunjuk kalau harganya enggak mungkin di bawah All New Honda Jazz. Saat ini, Honda Jazz versi termahalnya sekitar Rp 203 juta.


SBT

[ Baca Selengkapnya... ]

03 Juli 2009



JAKARTA, PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) meluncurkan produk barunya, jenis dual purpose atau trail, yaitu KLX150S. Peluncuran dilakukan pertengahan Mei lalu di Parkir Timur Senayan dalam acara The Art of Adventure yang dihadiri manajemen KMI yang umumnya berasal dari Jepang. Sepeda motor ini dipasarkan dengan harga Rp 21,7 juta (on the road, Jakarta).
Sampai saat ini, KMI satu-satunya produsen atau ATPM sepeda motor di Indonesia yang memasarkan motor trail. Sebelumnya, produsen yang sangat dikenal dengan warna hijau ini sudah memasarkan KLX250S pertengahan lalu.

“Kami terus berusaha memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia. Khusunya mereka yang membutuhkan motor trail atau dual purpose. Kami pilihkan KLX150 S bermesin 150 cc dengan harga yang makin terjangkau. Di samping itu, ukurannya sesuai dengan kebutuhan kebanyakan pemakai motor trail di Indonesia,” jelas Shigeo Ikemoto, Presdir PT KMI.

Karena harganya yang cukup mahal dibandingkan kebanyakan motor sport biasa, KMI tidak membuat target muluk-muluk untuk motor ini. “Target kami, bisa menjual KLX150S sekitar 15.000 unit untuk tahun ini, sudah bagus,” ujar Mitshuhiko Okada, Manager Divisi Pemasaran KMI.

Sementara itu, menurut dealer Kawasaki di Yogyakarta yang hadir pada acara peluncuran ini mengatakan, peminat motor trail ini cukup tinggi di daerah tersebut. “Kami bisa menjual 1.500 unit per bulan,” ungkapnya.

Puluhan Ribu
Dengan KLX150S, KMI berharap bisa meningkatkan penjualannya di Indonesia tahun ini mencapai 80.000 unit. “Tahun lalu, kami baru mencapai 45.000 unit,” ungkap Okada. Bahkan, sampai Mei ini, Okada mengaku sudah menjual 25.000 unit produknya dari berbagai model.

“Angka penjualan sekarang, yaitu 5.000 unit per bulan, memang tidak sesuai dengan target sampai akhir tahun. Namun, waktu mendatang, penjualan akan meningkat,” katanya.

Ditambahkan, Kawasaki saat ini berusaha meningkatkan citranya, memperbaiki kualitas layanan. Ia juga mengaku, dulu banyak produk Kawasaki ditarik karena dealer mereka tidak bisa menjual. “Kini kita telah bekerja dengan lembaga leasing untuk mendukung penjualan kita,” beber Okada lagi. Dijelaskan pula, produk unggulan Kawasaki tetap bebek, yaitu Blitz.

Spesifikasi Teknis
Kawasaki KLX150S menggunakan mesin 4-langkah, SOHC, satu silinder, 2 katup. Kapasitas asli mesin 144 cc dan menghasilkan tenaga 11PS @8.000 rpm dan torsi maksimal 12 Nm @6.500 rpm. Motor ini masih menggunakan karburator Keihin NCV24 dengan transmisi 5 kecepatan.

Fitur motor ini dilengkapi starter elektrik dan suspensi belakang monoshock. Karena dual purpose, motor pun dilengkapi dengan lampu sein dan lampu depan dengan desain yang sporty. Kedua roda, depan dan belakang, menggunakan rem cakram.


ZBJ - KOMPAS.com

[ Baca Selengkapnya... ]

14 Mei 2009

Mobnas Curi Perhatian di Kemayoran



Jakarta - Kemunculan 3 mobil hasil produksi dalam negeri yakni Arina, GEA dan Tawon dalam Pameran Produk Indonesia kali ini, ternyata berhasil menyedot perhatian pengunjung pameran tersebut yang kebetulan melintas.
Dari pengamatan detikOto di Pameran Produk Indonesia, di JIEXpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu dan Kamis (13-14 Mei 2009), tampak pengunjung memadati stand dari mobil nasional GEA dan Arina yang memang terletak bersebelahan.
Selain mengambil foto, mereka juga tampak melihat-lihat dan sesekali meraba-raba bodi mobil nasional tersebut, bahkan tidak sedikit yang ikut mencicipi ruang kabin Arina dan GEA.

Tidak itu saja, Tawon, dengan nama dan tampilan yang menarik, sanggup membuat Menteri Perindustrian, Fahmi Idris, mampir di stand Tawon pada Rabu 13 Maret 2009.
Selama beberapa menit, Fahmi Idris terlihat memperhatikan bentuk dan wajah dari mobil produksi nasional yang disegmentasikan untuk mengganti Bajaj tersebut.
Setelah usai melihat-lihat dan bertanya-tanya, Fahmi pun menyempatkan berfoto bersama di depan mobil nasional produksi PT Super Gasindo Jaya tersebut. ( bgj / ddn )


berita terkait :

Tawon

Nama mobil ini memang unik, mengambil nama binatang, yakni Tawon. Mobil nasional kreasi PT Super Gasindo Jaya ini dibanderol Rp 48 juta.Tawon merupakan mobil nasional selain Arina dan GEA di Indonesia. CEO PT Super Gasindo Jaya Koentjoro Njoto mengatakan saat ini pihaknya sedang mengembangkan mobil merek Tawon berpenumpang 4 orang dengan banderol Rp 48 juta on the road.

"Kalau kita buat model yang terbaru banyak masalahnya, salah satunya dari sisi cost," ucap Koentjoro kepada detikOto di arena Pameran Produksi Indonesia (PPI) di JIExpo, Kemayoran, Rabu (13/5/2009).

Mobil Tawon yang dibanderol seharga Rp 48 juta (OTR), menurutnya terbilang murah cocok bagi kantong masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Setidaknya saat ini Tawon mampu diproduksi hingga 600 unit per bulan.

Mobil yang diproduksi di Rangkasbitung ini memiliki kapasitas mesin 650 cc hampir sama dengan mesin milik GEA, namun sayangnya dari sisi sentuhan model lebih terlihat klasik dan tingkat kehalusan pengerjaan, mobil ini masih terlihat kaku. ( hen / ddn )

PT Super Gasindo Indonesia Jaya (GIJ), ternyata tidak sembarangan memberikan nama Tawon pada mobil lokal produksinya.Menurut CEO GIJ, Koentjoro Njoto, mobil tersebut dinamakan Tawon karena filosofinya, Tawon itu rajin bekerja.
"Bayangkan saja, pagi-pagi sudah bekerja," paparnya di sela-sela Pameran Produksi Indonesia (PPI) di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (13/5/2009).
Selain itu, tambah Koentjoro, Tawon memiliki komunikasi yang sangat tinggi antar sesamanya. Serta hanya mau bersarang di tempat yang bersih.
Tawon pun menghasilkan produk yang berdayaguna seperti madu, serta dengan sengatnya, membuat Tawon tidak mudah diganggu.
Mobil yang diproduksi di Rangkasbitung, Banten ini, menggunakan bahan bakar gas CNG, jadi sudah memenuhi standarisasi Euro III, sehingga ramah lingkungan.
Berkapasitas 650 cc, 4 percepatan manual, dapat dipacu hingga kecepatan 100 km/ jam. "Ini sudah di tes jalan ke Bandung," ujar Koentjoro, seraya menyatakan, konsumsi gasnya 1kg untuk 20 km.
Konsumen yang ingin memilikinya, bisa memesan warna bodi maupun interiornya secara custom. "Sesuai dengan keinginan mereka, kita siapkan," ujar Koentjoro.
Tawon, yang memiliki lokasi pabrik di Rangkas Bitung, Banten ini, akan dipasarkan untuk kendaraan komersil "Kita coba sasarkan untuk mengganti Bajaj," ujar Koentjoro.


Arina

Jakarta - Arina cs akhirnya ke Jakarta. Kami pun mendapat kesempatan untuk mencari tahu mengenai spesifikasi lengkap si Urban Personal Vehicle ini.Tentunya dengan dijadikannya Universitas Negeri Semarang sebagai pusat riset kendaraan mikro dibawah 600 cc, semakin menyemangati pencipta Arina, yakni Widya Aryadi dan rekan untuk terus mengembangkan Arina.

Widya mengklaim, Arina dengan kapasitas mesin hanya 150 cc, mampu dipacu sampai dengan kecepatan 70 km/jam, dengan konsumsi BBM mencapai 40 km untuk 1 liter bensin.
Meskipun sampai saat ini, masih banyak yang harus dibenahi pada Arina, seperti bahan bodi yang nantinya akan menggunakan fiber agar ringan.
"Nantinya, berat maksimal tidak boleh melebihi 350 kg," ujar Widya ketika ditemui detikOto di sela-sela Pameran Produksi Indonesia (PPI), di JIExpo, Kemayoran, Rabu (13/5/2009).

Penyempurnaan lain masih pada bodi, yakni bagian depan nantinya akan ada kap mesin, sehingga untuk keperluan utilitas mesin jadi lebih mudah.
Kemudian, pada sektor sasis, yakni handling dari Arina pun akan turut disempurnakan, sehingga ketika mengemudikannya tidak menemui kendala.
"Semua itu kita lakukan, karena kita percaya, di saat krisis seperti ini, mobil mikro akan menjadi jawara," ujar Widya.

Berikut spesifikasi teknis Arina:

Jenis Mikro Car roda 4
Lebar roda R12, semi radial
Kapasitas Mesin 150 cc, 200 cc dan 250 cc
Jumlah langkah 4 langkah
Jumlah Silinder 1 silinder
Tingkat Percepatan 5 tingkat rotari
Bahan Bakar Bensin
Konsumsi BBM 1 liter / 40 km
Tempat duduk 2 orang + bagasi
Fasilitas Reclining, seatbelt, P3K
Rem depan/ belakang hidrolis/mekanis
Jumlah pintu 2 buah
Bahan body Plat besi 0,8 mm
Finishing / desain karesori
Warna custom
Kaca tempered
Dimensi 2753 x 1325 x 1708 mm

dari : detik.com

[ Baca Selengkapnya... ]

08 April 2009

Plus Minus Honda BeAT dan Yamaha New Mio

JAKARTA, Tidak bisa dipungkiri, dua skuter bebek (skubek) Honda BeAT dan Yamaha New Mio lagi berperang merebut konsumen. Harga keduanya bersanding tipis. BeAT hanya mengeluarkan varian casting wheel dengnan harga on the road (OTR) untuk Jakarta sekitarnya Rp 12 juta. Kompetitornya, New Mio dengan pelek palang mematok Rp 11,8 juta.
Bagi calon konsumen yang pengin beli motor, tak cukup menuntut efisiensi bahan bakar saja. Nah, kebetulan Anda punya pilihan antara BeAT dan New Mio, mungkin fitur dan komponen pendukung yang ditampilkan pada kedua skubek ini bisa memuluskan Anda dalam memutuskan pilihan.

Dipisah dan Gabung
BeAT tampil ala skubek Eropa. Lampu utama dan sein kanan-kiri jadi satu tempat. Sedang New Mio, lampu utama dan sein masih dipisah. Jarang hidung motor dan sepatbor BeAT renggang. Berbeda sama New Mio yang cenderung rapat. Secara desain, BeAT enggak tampak kompak atau padat dibanding New Mio.

Tempat pijakan kaki pengendara di BeAT yang sempit membuat lutut ketemu lutut bakal dirasakan pengendara yang tingginya di atas 170 cm. Kalau pakai ukuran sepatu di atas 42, membuat kaki susah bergerak. Berbeda sama New Mio yang bikin posisi paha-betis dan tapak kaki leluasa.

Sedang pijakan kaki penumpang, New Mio mengadopsi footstep Mio Soul. Artinya, posisi kaki boncenger yang lebih dari 170 cm bakal sulit ditekuk. Berbeda sama BeAT yang pijakan kaki boncengernya malah mirip Mio lama.

Bagasi BeAT enggak bisa bawa barang lebih dari jas hujan. Beda sama volume bagasi New Mio yang jauh lebih besar. Selain jas hujan, juga bisa bawa perkakas P3K. Konsul boks lebar milik BeAT tapi hanya sedikit barang bisa disimpan. Punya New Mio, memang lebih sempit dibanding BeAT, tapi lebih dalam.

Keunggulan BeAT ada standar samping dan pengunci handel rem belakang. Ini seperti Honda Vario. Artinya, tambahan perangkat safety BeAT jadi nilai plus. (Niko)

[ Baca Selengkapnya... ]

Advertisers

adsense

 
This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by Angga LP * modified by eka DOT